Review Singkat Film 'Jakarta Vs Everybody' Antara Impian Dan Sisi Gelap Kehidupan Jakarta

RuanganInfo.com - Film Jakarta vs Everybody rilis pada tanggal 18 Maret 2022 kemarin. Film ini dibintangi oleh Jefri Nichol sebagai Dom, Ganindra Bimo sebagai Radit, dan Wulan Guritno sebagai Pinkan.

Film yang mengisahkan tentang perjalanan seorang pemuda yang merantau ke Jakarta untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang aktor.

Di awal film diperlihatkan seorang pria yang bernama Dom yang sedang syuting sebuah iklan, tetapi karena dia ngerasa kalau resiko yang dia dapat tak sepadan dengan bayarannya ia pun terlibat adu mulut dengan pihak PH hingga berujung perkelahian.

Baca Juga: Pengakuan Aktris Wulan Guritno Terkait Adegan Intim Di Film Jakarta Vs Everybody

Mulai dari situ kegagalan dan kegagalan pun mulai ia alami, hingga dengan tak sengaja Dom pun bertemu dengan pasangan yang bernama Radit dan Pinkan disebuah minimarket.

Ketika itu mobil Radit sedang mogok dan meminta Dom untuk membantunya mendorong, sebagai imbalannya Dom meminta kepada Radit untuk memberikannya sebuah tempat tinggal dan sebuah pekerjaan.

Radit dan Pinkan pun setuju dan langsung membawa Dom ke tempat kos mereka, sesampainya disana Dom ditawari sebuah pekerjaan untuk menjadi salah satu kurir narkoba yang dimana ternyata Radit dan Pinkan ini adalah seorang bandar narkoba.

Karena tak ada pilihan lain Dom pun setuju dan mulai pada saat itu ia mulai menjalani pekerjaannya sebagai kurir narkoba.

Demi kelancaran pekerjaannya itu Dom menggunakan keahliannya dalam berakting selama beroperasi.

Mulai dari menjadi seorang bellboy hotel, menjadi petugas pengantar pizza, bahkan ia rela merubah dirinya menjadi seorang waria agar misinya Untuk mengantarkan paket berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Ungkapkan Karakter Penting Di Film Doctor Strange 2, Sutradara: Ia Punya Peran Vital

Sampai disuatu titik Dom pun merasa kalau pekerjaannya sudah cukup ngebuat dia melenceng terlalu jauh dari cita-cita awalnya ia pun memutuskan akan mencoba mengikuti casting kembali.

Namun disaat akan meminta izin, Radit pun tidak setuju hingga mereka terlibat adu mulut hingga berujung kepada perkelahian. Beberapa saat setelah amarah mereka mereda Radit meminta tolong kepada Dom untuk menjemput Pinkan di suatu klub pada malam nanti.

Radit tidak bisa menjemput Pinkan karena pas malam nanti ia akan melakukan pengambilan stok barang narkoba.