LGBT Menurut Islam, Lupakah Kalian Dengan Kaum Nabi Luth AS?

- Minggu, 4 Desember 2022 | 10:55 WIB
Pandangan Islam, Perilaku LGBT merupakan perilaku yang dilaknat karena generasi emas akan dirusak oleh perilaku yang menyimpang ini. (Image: Unsplas/ Stavrialena Gontzou)
Pandangan Islam, Perilaku LGBT merupakan perilaku yang dilaknat karena generasi emas akan dirusak oleh perilaku yang menyimpang ini. (Image: Unsplas/ Stavrialena Gontzou)


RuanganInfo.com - Lesbian, Gay, Bisexsual dan Transgender merupakan kepanjangan dari LGBT, empat istilah itu sering disebut dengan Homoseksual yaitu keadaan yang memicu ketertarikan terhadap jenis kelamin yang sama.

LGBT merupakan perilaku yang sangat menyimpang kepada orang lain dari jenis kelamin yang sama dan akan berdampak menimbulkan penyakit HIV, ADIS dan penyakit kelamin lainnya.

Bayangkan saja, jika LGBT ini menyebar keseluruh dunia ini dan hal ini bisakah disebut dengan menantang ALLAH SWT sang pencipta seluruh alam semesta?

Baca Juga: Inilah Provinsi Di Indonesia Dengan Jumlah LGBT Terbanyak, No 5 Bikin Kalian Terkejut!

Generasi emas akan dirusak oleh perilaku yang menyimpang ini, dan beberapa orang yang membela adanya LGBT. Tidak malukah dengan Allah ?

Perilaku transgender juga merupakan perilaku yang dilaknat dalam Islam.

Ibnu Abbas ra mengatakan: Rasulullah SAW telah melaknat wanita yang menyerupai laki-laki dan laki-laki yang menyerupai wanita (HR Abu Dawud, at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Ahmad).

Didalam Islam, ide dan perilaku LGBT jelas menyimpang dan abnormal, ide LGBT adalah ide haram, perilaku LGBT adalah perilaku dosa karena itu ide LGBT tidak boleh dilindungi oleh negara dengan dalih apapun.

Sebaliknya negara harus menjatuhkan sanksi besar terhadap sesuai hukum Islam untuk menghentikan perbuatan keji para kaum LGBT ini.

Masih ingatkah dengan kaum Nabi Luth A.S yang dilaknat oleh Allah karena perilaku menyimpang mereka? Masih tidak percaya dengan Azab Allah ?

Sudah jelas diterangkan dalam al-quran bahwa :

"Dan (ingatlah kisah) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan fahisyah itu, sedang kamu memperlihatkan(nya)?” (Q.S. al-Naml [27]: 54).

Secara bahasa, Ibn Faris menyimpulkan bahwa pola kata fa’-ha’-syin menunjukkan sesuatu yang buruk, keji dan dibenci.

Sedangkan al-Ashfahani mengartikan fahisyah sebagai perbuatan atau perkataan yang sangat buruk.


Oleh: R.A

Halaman:

Editor: Soni Somantri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X